Wednesday 28 December 2011

‎~**♥**~TEMUKAN AKU WAHAI CALON IMAMKU~**♥**~

Bismillahirrahmanirrahim..

Untuk CALON SUAMI dunia akhiratku!!!

Asssalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh..

Duhai calon pemilik tulang rusukku, aku akan segera hadir dalam dinginnya malam dengan hangatnya jiwa. Ku tunggu hingga Ijab Kabul terucap dari lisanmu.
Aku akan menjaga dalam harumnya semerbak dalam jiwaku, menunggu hingga engkau menahkodai bahtera kita. Ku kan berhijab dengan sempurna dengan tak selalu mengikuti arah arus angin yang berhembus. 
Duhai calon imam dalam sholatku, aku kan selalu hadir dalam cintamu kepada Allah, dengan siap aku akan menghamparkan sajadah sebagai alas sujudmu, dengan hadirku sebagai makmum..Insya Allah akan menyempurnakan solat kita.Dengan deru do’amu seiring “aamiin” dari lisanku.

Dalam hening malam air mataku ini tak henti ku titiskan bercahayakan munajat doa. 

Duhai calon pemilik tangan gagah yang menolongku ketika aku terpuruk dan jatuh.. lindungi aku dalam perjalanan hidup kita, ketika engkau terluka kan kubalut dengan cinta jiwa yang merona, menyembuhkan segala perih dalam jiwamu.

Duhai calon pengusap air mataku, sungguh engkau takkan rela calon bidadarimu ini menangis, usaplah lembut pipi kemerah-merahan ini agar tak menangis, dan kan kuhaluskan telapak kakimu dengan mencucikannya ketika engkau pulang dari berjihad.

Duhai calon ayah dari para mujahi-mujahidah kita, aku sebagai madrasah pertama sebagai sumber ilmu dari anak anak kita, kan kutanammkan ilmu agama agar mujahidah kita takut akan Rabbnya, santun pada kedua orang tuannya, menghormati orang-orang yang lebih tua. Akhlakul karimah yang baik kan kusisipkan dalam prilakunya semenjak kecil.

Duhai calon nahkoda yang kan membawa keluargaku ke syurga…
Mari kita hiasi rumah kita dengan cahaya-cahaya iman…

Aku dalam diam sengaja tak menampakkan diri, agar engkau benar benar menemukanku dalam cahaya sujudmu..
Aku tak banyak bicara kerana aku takut ketika aku menyapa, engkau tepesona pada apa yang kuucap..
Aku menunduk malu, tak berani menatap mata binar yang engkau miliki, karena aku takut dapat memudarkan imanku..

Temukan aku wahai calon imam dalam sujudku…
Aku menunggu lisan ijab darimu..
InsyaAllah,sedia menanti di sini..^^


Saturday 24 December 2011

Masih Haruskah Berpacaran?

Oleh: kiptiah hasan

Allah memberikan rizki sesuai dengan kebutuhan hambaNya dan di waktu yang menurut Allah terbaik untuk kita mendapatkannya. Jodoh adalah salah satu rizki yang Allah persiapkan untuk kita.

Allah akan memberikan jodoh pada kita di saat yang tepat. Bukan sesuai dengan keinginan kita. Seringnya kita menginginkan sesuatu hanya berdasarkan pada keinginan bukan pada kebutuhan. Allah Maha Tahu, kapan kita akan siap untuk menerima sebuah tanggung jawab besar untuk membentuk suatu peradaban kecil yang di mulai dari sebuah keluarga.

Karena menikah bukan hanya penyatuan dua insan berbeda dalam satu bahtera tanpa visi dan tujuan yang pasti, berlayar tanpa arah atau berlayar hanya menuju samudera duniawi. Menikah adalah penggenapan setengah agama karena menikah adalah sarana ibadah kepada Allah. Dalam tiap perbuatan di dalam rumah tangga dengan berdasarkan keikhlasan dan ketaqwaan maka ganjarannya adalah pahala. Tapi jika menikah hanya berdasarkan nafsu atau bahkan mengikuti perputaran kehidupan dunia, maka hasilnya pun akan sesuai dengan yang di niatkan.

Karena menikah adalah ibadah. Menikah adalah sunnah di anjurkan Rasulullah. Menimbun pahala yang terserak di dalam rumah tangga. Dan semua manusia yang normal pasti akan mendambakan suatu pernikahan. Merasakan suatu episode hidup dimana kita akan memulai segala sesuatu yang baru. Yang dahulu kita berperan sebagai seorang anak dengan berbagai kebahagiaan bermandikan kasih sayang orang tua. Maka menikah adalah suatu gerbang menuju pembelajaran menjadi orang tua kelak. Kita bukan lagi sebagai penumpang di mana mengikuti arah kehidupan yang di tentukan orang tua, melainkan kita akan menjadi driver untuk kehidupan kita sendiri kelak. Kita bisa saja mengikuti jalur yang telah di lewati orang tua, jika memang itu jalur yang tepat. Tapi jika jalur itu tak sesuai dengan arah tujuan kehidupan rumah tangga kita yaitu jalur keridhaan Allah, maka kita pun harus mencari jalur yang tepat.

Karena menikah itu adalah satu kebaikan maka seharusnya harus di mulai dengan yang baik pula. Misalnya, ketika kita ingin lulus ujian, maka kita harus belajar yang giat bukan bermalas-malasan.
Ayat Allah masih jelas tertera dalam kitabNya, bahwa pria yang baik akan mendapatkan wanita yang baik pula dan sebaliknya. Dan ayat itu masih sama dengan pada saat Allah turunkan beribu tahun yang lalu. Janji Allah pun tergambar melalui ayat itu dan Allah Maha Menepati janji. Lalu mengapa kita masih meragukan janji Allah itu??
Masih haruskah berpacaran??

Mengenal lawan jenis dengan dalih untuk mengenal pribadi masing-masing. Padahal kenyataannya, hanya sedikit kejujuran yang di tampakkan pada saat pacaran. Rasa takut yang besar untuk di tinggal pasangannya atau hendak mengambil hati pasangannya membuat mereka menyembunyikan keburukan yang terdapat dalam dirinya. Sudah menjadi rahasia umum, jika usia pacaran yang lama tak menjamin bahwa itu menjadi suatu jalan untuk memuluskan hubungan menuju jenjang pernikahan. Sudah tak menjamin adanya pernikahan setelah sekian lama menjalin masa pacaran, juga banyak di bumbui pelanggaran terhadap rambu-rambu Allah. Maksiat yang terasa nikmat.

Zaman sekarang, berpacaran sudah selayaknya menjadi pasangan suami istri. Si pria seolah menjadi hak milik wanita dan si wanita kepunyaan pribadi si pria. Mereka pun bebas melakukan apapun sesuai keinginan mereka. Yang terparah adalah sudah hilangnya rasa malu ketika melakukan hubungan suami istri dengan sang pacar yang notabene bukan mahram. Padahal pengesahan hubungan berpacaran hanya berupa ucapan yang biasa di sebut “nembak”, misalnya “I Love You, maukah kau menjadi pacarku?” dan di terima dengan ucapan “I Love You too, aku mau jadi pacarmu”. Atau sejenisnya. Hanya itu. Tanpa adanya perjanjian yang kuat (mitsaqan ghaliza) antara seorang hamba dengan Sang Pencipta. Tanpa adanya akad yang menghalalkan hubungan tersebut. Hubungan pacaran tak ada pertanggungjawaban kecuali pelanggaran terhadap aturan Allah. Karena tak ada yang namanya pacaran islami, pacaran sehat atau apalah namanya untuk melegalkan hubungan tersebut.

Kita berlelah melakukan hubungan pacaran. Melakukan apapun guna menyenangkan hati sang kekasih (yang belum halal) meskipun hati kita menolak. Jungkir balik kita mempermainkan hati. Hingga suka dan sedih karena cinta, cinta terlarang. Hati dan otak di penuhi hanya dengan masalah cinta. Kita menangis karena cinta, kita tertawa karena cinta, kita meraung-meraung di tinggal cinta, kita pun mengemis cinta. Hingga tak ada tempat untuk otak memikirkan hal positif lainnya. Tapi sayang, itu hanya cinta semu. Sesuatu yang semu adalah kesia-siaan. Kita berkorban mengatasnamakan cinta semu. Seorang pacar, hebatnya bisa menggantikan prioritas seorang anak untuk menghormati orangtua. Tak sedikit yang lebih senang berdua-duaan dengan sang pacar di banding menemani orangtua. Pacar bisa jadi lebih tau sedang dimana seorang anak di banding orang tuanya sendiri. Seseorang akan rela menyenangkan hati pacarnya untuk di belikan sesuatu yang di suka di bandingkan memberikan kejutan untuk seorang ibu yang melahirkannya. Seseorang akan lebih menurut pada perintah sang pacar di banding orang tuanya. Hubungan yang baru terjalin bisa menggantikan hubungan lahiriah dan batiniyah seorang anak dengan orangtua.

Jika pun akhirnya menikah, maka tak ada lagi sesuatu yang spesial untuk di persembahkan pada pasangannya. Sebuah rasa yang seharusnya di peruntukan untuk pasangannya karena telah di umbar sebelumnya, maka akan menjadi hal yang biasa. Tak ada lagi rasa “greget”, karena masing-masing telah mendapatkan apa yang di inginkan pada masa berpacaran. Bisa jadi, akibat mendapatkan sesuatu belum pada waktunya maka ikrar suci pernikahan bukan menjadi sesuatu yang sakral dan mudah di permainkan. Na’udzubillah.

Parahnya jika tiba-tiba hubungan pacaran itu kandas, hanya dengan sebuah kata “PUTUS” maka kebanyakan akan menjadi sebuah permusuhan. Apalagi jika di sebabkan hal yang kurang baik misalnya perselingkuhan. Kembali hati yang menanggung akibatnya. Kesedihan yang berlebihan hingga beberapa lama. Hati yang terlanjur memendam benci. Tak sedikit yang teramat merasakan patah hati dikarenakan cinta berlebihan menyebabkannya sakit secara fisik dan psikis. Juga ada beberapa kasus bunuh diri karena tak kuat menahan kesedihan akibat patah hati.

Terdengar berlebihan. Tapi itulah kenyataannya, hati adalah suatu organ yang sensitif. Bisa naik secara drastis, tak jarang bisa jatuh langsung menghantam ke bumi. Apa yang di rasakan hati akan terlihat pada sikap dan perilaku. Hati yang terpenuhi nafsu akan enggan menerima hal baik. Ada orang bilang, jangan pernah bermain dengan hati. Karena dari mata turun ke hati, kemudian tak akan turun kembali. Akan ada sebuah rasa akan mengendap di dalam hati. Jika rasa itu baik dan di tujukan pada seseorang yang halal (suami atau istri) maka kebaikan akan terpancar secara lahiriah. Bukan sebuah melankolisme yang kini merajalela.

Banyak pelajaran dari sekitar. Kenapa masih harus berpacaran??
Karena ingin ada teman yang selalu setia mendengar tiap keluh kesah?? Tak selamanya manusia bisa dengan rela mendengarkan keluhan manusia lainnya. Hanya Allah yang tak pernah berpaling untuk hambaNya. Bisa jadi secara fisik sang pacar rela mendengar dengan seksama, tapi dia juga manusia yang akan merasa bosan jika selalu di cecoki dengan berbagai keluhan.

Malu di bilang jomblo??

Jika dengan jomblo kita bisa terbebas dari rasa yang terlarang, kenapa harus malu?? justru kita akan merasa nyaman bercengkerama dengan Allah karena sadar hati kita hanya patut di tujukan kepadaNya bukan yang lain. Justru kita harus bangga, di saat yang lain berlomba untuk melakukan hal terlarang tapi kita menjauhinya. Kemudian tak akan ada perasaan was was karena telah melanggar aturan Allah. Kita bebas berkumpul dengan kawan-kawan tanpa ada kekangan dari orang yang sesungguhnya tak memiliki kewenangan terhadap diri kita.

Mungkin masih banyak lagi kesia-siaan dalam berpacaran. Dan sesungguhnya belum tentu sang pacar akan menjadi pasangan kita kelak.

Pacaran ibarat minuman beralkohol, banyak yang mengelak bahwa dengan berpacaran mereka memiliki semangat baru dan sederet hal positif yang mereka kumandangkan. Tapi sama halnya dengan alkohol, maka manfaat yang di dapat jauh lebih kecil di banding kemudharatan yang di hasilkan. Karena segala sesuatu yang di larang Allah, pasti ada sebab dan manfaatnya.

Kemudian ada yang berdalih, toh pacaran itu tidak merugikan orang lain. Tidak merugikan orang lain, namun hukum Allah jauh lebih baik untuk di ikuti ketimbang menurutkan hawa nafsu yang berakhir pada jurang kebinasaan.
Kembali ke pernikahan, suatu kebaikan maka tak pantas jika di awali dengan keburukan. Allah tak akan ingkar janji, karena jodoh telah Allah tetapkan di Lauh Mahfuzh. Tinggal kita melakukan usaha yang baik, yang Allah ridhai. Supaya tiap langkah kita, hanya berisi keridhaan Allah dan mendapat keberkahanNya. Aamiin.
(hanya sebuah catatan hati guna pengingat diri dan saudara seimanku)

Allahua’lam

Penantianku

Aku bukanlah wanita berparas jelita..
Aku bukanlah wanita yang kaya harta..
Aku juga bukanlah wanita yang punya tahta..
Aku wanita Apa adanya..aku tidak sedermawan Khadijah..
Aku tidak setegar Fathimah..aku tidak sepintar Aisyah..
Aku wanita apa adanya..
Aku hanya seorang wanita yang,
Menginginkan kesederhanaan cinta..
Aku tidak menilai rupa..aku tidak menilai harta..
Aku tidak menilai tahta..aku hanya ingin Cinta yang sederhana..

Cinta yang berlandaskan Keridhoan-NYA..
Cinta yang mengharapkan Surga dari-NYA..
Cinta yang akan membawa keberkahan dan kebahagiaan dalam hidup..
Aku berharap kelak di Perbatasan Waktu..
Aku dipertemukan oleh insan pilihan-MU..

Seseorang yang hatinya terpaut pada-MU..
Seseorang yang mengikuti jejak Rasul-MU..
Seseorang yang mempedomani kitab-MU..
Seseorang yang akan menerima kekuranganku..
Yang akan membimbing hidupku..yang akan melengkapi hari-hariku..
Yang akan menahkodai bahtera cintaku..
Yang Mencintaiku tanpa menuntut kesempurnaan dariku..

Aku ingin mencintainya secara sederhana..tanpa menyusahkannya..
Tanpa membebaninya..aku berharap dia juga mencintaiku secara sederhana..
Sesederhana aku mencintainya..biarlah saat ini aku menyemai cinta bersama-MU..
Menyemai Kerinduan akan Wajah-MU..
Sebelum bertemu dengannya diPerbatasan Waktu



BERSABARLAH MENANTI KEKASIH HATI

Sabarlah menunggu , Janji ALLAH kan pasti
Hadir tuk datang menjemput hatimu ,Sabarlah menanti usahlah ragu ,Kekasih kan datang sesuai Iman dihati ,,Dan Harapan kan menghampiri ,,Sesuai ikhtiarnya masing-masing...Bila HATI tertaut pada yang ILAHI
Tak ada yg mesti kita takuti ...Bila sudah masanya.....
Kebahagiaan yg dinanti kan kau rengkuh jua
Yakinlah pada-Nya....((^_^))

Ya Rabb..

Tautkanlah hatiku dan hatinya dalam INDAHnya mencintai kerana-Mu ..Aamiin ya Rabb..

Untukmu CINTA,...Yang hadir di hati tanpa sebab, tanpa syarat,tak terbatas oleh ruang,waktu dan jarak yang membentang...

Andai benar cinta itu karena Allah biarkanlah Allah Sang Pemilik Cinta yang mengatur segalanya hingga KEINDAHAN itu datang pada waktunya dengan orang yang TERBAIK yang Allah pilihkan untuk kita..

♥Duhai Pemilik Tulang Rusukku - Aku menunggumu.♥

Kepada pria -pria akhir zaman..
Jangan kau harapkan sebuah kesempurnaan..
kepada wanita yang kau jadikan pasangan..
Karena wanita juga punya keterbatasan..

Ingatlah....

Wanita yang akan kau nikahi tak setangguh Khadijah...
Yang mengorbankan apapun untuk kekasih Allah..
Ia tak seperti Aisyah,yang luar biasa kecerdasannya..
Ia juga tak sesholehah Fatimah Az-Zahra..
Karena ia hanya wanita akhir zaman..
Yang tentu memiliki banyak kesalahan dan kelemahan..
Ia hanya ingin mendampingimu dengan kesederhanaan yang dimilikinya..
menjadi satu satunya hawa dalam duniamu...menemanimu dalam sisa hidupnya.
Bersama mengarungi sisa sisa episode kehidupan dari-Nya....

Kepada pria pria akhir zaman....
Sayangilah pendampingmu...
Seperti engkau menyayangi dirimu sendiri.
Jika engkau menyakitinya...
Ingatlah bahwa engkau telah menyakiti dirimu....
Kerana wanita adalah mahkluk indah yg diciptakan dari rusukmu..bagian dari dirimu.....

Kepada wanita wanita akhir zaman...
Ingatlah...
Pria yang akan kau nikahi tak akan sesempurna Muhammad..
Tak akan sekaya sulaiman dgn harta harta duniawi yang dititipkan Nya..
Ia juga tak setampan Yusuf, karena ia hanya pria pria akhir zaman.
Yang akan menjadi imam diduniamu dan akhiratmu...
Yang akan mendampingimu disurgaNya
dan menjadi ayah dari para mujahid n mujahidah dari rahimmu...

Kepada wanita wanita akhir zaman...
Sayangilah pendampingmu ...
lebih dari engkau menyayangi dirimu sendiri..
Kerana merekalah yang akan membopongmu ke surgaNya...
Berbaktilah pada mereka....
kerana surgamu terletak pada keridhannya....

Do'aku untuk "Dia"


Ya Rabbi, Aku berdo'a untuk seorang pria, yang akan menjadi bagian dari hidupKu.
Seorang Pria yang sungguh mencintai-Mu lebih dari segala sesuatu.
Seorang Pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk-Mu.
Seorang pria yang mempunyai sebuah hati yang sungguh mencintai dan haus akan Engkau dan memiliki keinginan untuk menauladani sifat-sifat Agung-Mu.

Seorang Pria yang mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia.
Seorang Pria yang memiliki hati yang bijak BUKAN hanya sekedar otak yang cerdas.
Sorang Pria yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku.
Seorang Pria yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah.
Seorang Pria yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tetapi karena hatiku.
Seorang Pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi.
Seorang Pria yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika berada di sebelahnya.
Seorang Pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.
Seorang Pria yang membutuhkan do'aku untuk kehidupannya.
Sorang Pria yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya.
Seorang Pria yang membutuhkan diriku untuk membuat hidpunya menjadi sempurna.
Dan aku juga meminta: Buatlah aku menjadi seorang perempuan yang membuat pria itu bangga.

Berikan aku sebuah hati yang sungguh Mecintai-Mu, sehingga aku dapat Mencintainya dengan Cinta-Mu, bukan mencintainya dengan sekedar cintaku.

Berikanlah Sifat-Mu Yang Lembut, sehingga kecantikanku datang dari-Mu bukan dari luar diriku.
Berilah aku Tangan-Mu, sehingga aku selalu mampu berdo'a untuknya.
Berikanlah aku Penglihatan-Mu, sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja.
Berikan aku Mulut-Mu, yang penuh dengan kata-kata Kebijaksanaan-Mu dan pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari dan aku dapat tersenyum padanya setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya Kami akan bertemu, aku berharap Kami berdua dapat mengatakan "Betapa Besarnya Engkau, karena telah memberikan kepadaku seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna".

Kami mengetahui bahwa Engkau, menginginkan Kami bertemu "Pada Waktu Yang Tepat" dan Engkau akan membuat segala sesuatunya "Indah Pada Waktu Yang Kau Tentukan"..

Aamiin Ya Rabbal 'Alamiin

Friday 23 December 2011

Surat untuk Akhwat ...

Ukhtiku… Di mana pun engkau sekarang, janganlah gundah, janganlah gelisah Telah kulihat wajahmu dan aku mengerti, betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku di dalam hari-harimu Percayalah padaku aku pun rindu akan hadirmu Aku akan datang, tapi mungkin tidak sekarang Karena jalan ini masih panjang Banyak hal yang menghadang Hatiku pun melagu dalam nada angan Seolah sedetik tiada tersisakan Resah hati tak mampu kuhindarkan Tentang sekelebat bayang, tentang sepenggal masa depan Karang asaku tiada ‘kan terkikis dari panjang jalan perjuangan, hanya karena sebuah kegelisahan Lebih baik mempersiapkan diri sebelum mengambil keputusan Keputusan besar untuk datang kepadamu.

Ukhtiku… Jangan menangis, jangan bersedih, hapus keraguan di dalam hatimu Percayalah pada-Nya, Yang Maha Pemberi Cinta, bahwa ini hanya likuan hidup yang pasti berakhir Yakinlah…saat itu pasti ‘kan tiba Tak usah kau risau karena makin memudarnya kecantikanmu Karena kecantikan hati dan iman yang dicari Tak usah kau resah karena makin hilangnya aura keindahan luarmu Karena aura keimananlah yang utama Itulah auramu yang memancarkan cahaya syurga, merasuk dan menembus relung jiwa.

Wahai perhiasan terindah… Hidupmu jangan kau pertaruhkan, hanya karena kau lelah menunggu. Apalagi hanya demi sebuah pernikahan. Karena pernikahan tak dibangun dalam sesaat, tapi ia bisa hancur dalam sedetik. Seperti Kota Iraq yang dibangun berpuluh tahun, tapi bisa hancur dalam waktu sekian hari.

Jangan pernah merasa, hidup ini tak adil Kita tak akan pernah bisa mendapatkan semua yang kita inginkan dalam hidup Pasrahkan inginmu sedalam qalbu, pada tahajjud malammu Bariskan harapmu sepenuh rindumu, pada istikharah di shalat malammu Pulanglah pada-Nya, ke dalam pelukan-Nya Jika memang kau tak sempat bertemu diriku, sungguh…itu karena dirimu begitu mulia, begitu suci Dan kau terpilih menjadi Ainul Mardhiyah di jannah-Nya.

Ukhtiku… Skenario Allah adalah skenario terbaik Dan itu pula yang telah Ia skenariokan untuk kita Karena Ia sedang mempersiapkan kita untuk lebih matang, merenda hari esok seperti yang kita harapkan nantinya Untuk membangun kembali peradaban ideal seperti cita kita.

Ukhtiku… Ku tahu kau merinduiku, bersabarlah saat indah ‘kan menjelang jua Saat kita akan disatukan dalam ikatan indah pernikahan Apa kabarkah kau disana? Lelahkah kau menungguku berkelana? Lelahkah menungguku kau disana? Bisa bertahankah kau disana? Tetap bertahanlah kau disana… Aku akan segera datang, sambutlah dengan senyum manismu Bila waktu itu telah tiba, kenakanlah mahkota itu, kenakanlah gaun indah itu… Masih banyak yang harus kucari, ‘tuk bahagiakan hidup kita nanti…

Ukhtiku… Malam ini terasa panjang dengan air mata yang mengalir Hatiku terasa kelu dengan derita yang mendera, kutahan derita malam ini sambil menghitung bintang Cinta membuat hati terasa terpotong-potong Jika di sana ada bintang yang menghilang, mataku berpendar mencari bintang yang datang Kalau memang kau pilihkan aku, tunggu sampai aku datang…

Ku awali hariku dengan tasbih, tahmid dan shalawat Dan mendo’akanmu agar kau selalu sehat, bahagia, dan mendapat yang terbaik dari-Nya Aku tak pernah berharap, kau ‘kan merindukan keberadaanku yang menyedihkan ini Hanya dengan rasa rinduku padamu, kupertahankan hidup Maka hanya dengan mengikuti jejak-jejak hatimu, ada arti kutelusuri hidup ini Mungkin kau tak pernah sadar betapa mudahnya kau ‘tuk dikagumi Akulah orang yang ‘kan selalu mengagumi, mengawasi, menjaga dan mencintaimu.

Ukhtiku… Saat ini ku hanya bisa mengagumimu, hanya bisa merindukanmu Dan tetaplah berharap, terus berharap Berharap aku ‘kan segera datang Jangan pernah berhenti berharap, Karena harapan-harapanlah yang membuat kita tetap hidup.

Bila kau jadi istriku kelak, jangan pernah berhenti memilikiku dan mencintaiku hingga ujung waktu Tunjukkan padaku kau ‘kan selalu mencintaiku Hanya engkau yang aku harap Telah lama kuharap hadirmu di sini Meski sulit, harus kudapatkan Jika tidak kudapat di dunia… ‘kan kukejar sang Ainul Mardhiyah yang menanti di surga

Ku akui cintaku tak hanya hinggap di satu tempat, aku takut mungkin diriku terlalu liar bagimu Namun sejujurnya, semua itu hanyalah persinggahan egoku, pelarian perasaanku dan sikapmu telah meluluhkan jiwaku Waktu pun terus berlalu dan aku kian mengerti… Apa yang akan ku hadapi Dan apa yang harus kucari dalam hidup

Kurangkai sebuah tulisan sederhana ini, untuk dirimu yang selalu bijaksana Aku goreskan syair sederhana ini, untuk dirimu yang selalu mempesona Memahamiku dan mencintaiku apa adanya Semoga Allah kekalkan nikmat ini bagiku dan bagimu Semoga…

Kau terindah di antara bunga yang pernah aku miliki dahulu Kau teranggun di antara dewi yang pernah aku temui dahulu Kau berikan tanda penuh arti yang tak bisa aku mengerti Kau bentangkan jalan penuh duri yang tak bisa aku lewati Begitu indah kau tercipta bagi Adam Begitu anggun kau terlahir sebagai Hawa Kau terindah yang pernah kukagumi meski tak bisa aku miliki Kau teranggun yang pernah kutemui meski tak bisa aku miliki..


Ya Alloh, Jika Aku Jatuh Cinta

Ya Allah..
Peluklah hati ini di saat aku mulai merasa gelisah,dalam penantian penuh kesabaran ini, kadang-kadang hatiku merasa rindu pada dia insan yang ku cintai dalam diamku..

Ya Rabb..
Biarlah kusimpul dalam setiap doa-doa dalam Istikharahku kepada-Mu perasaan ini, agar kelak Engkau satukan hatinya dan hatiku yang untuk bertaut dan bersemi indah kerana Redha-Mu, Ya ALLAH..

Ya Rabb…
Tuntunlah Hati hambamu ini agar aku hanya mahu menerima CINTA seorang Insan yang benar-benar pilihan-Mu bukan semata-mata pilihan nafsuku.

Ya Rabb..
Jika dia memang baik untukku, agamaku, masa depan dunia dan akhiratku, boleh membimbing dan membawaku lebih dekat pada-Mu, Maka dekatkanlah diriku dengannya dan satukanlah kami dalam pernikahan yang sakinah, mawaddah dan warrahmah.

Tapi kalau bukan dia yang terbaik, Maka jangan biarkan kekagumanku menjadi suka apalagi cinta, Jadikanlah kekaguman ku sama seperti orang lain kagum padanya, Engkaulah Maha Mengetahui. Maka kutitipkan rasa ini, ku serahkan semuanya pada-Mu, kerana semua ini adalah milik-Mu..
Aamiin ya Rabbal’ alamiin.

Saturday 17 December 2011

mendapatkan "UJIAN" yang INDAH dari-Nya! ^^,

ketika aku menyukai atau menyayangi seseorang dan tak terbalas aku sudah biasa merasakan sakit dan perihnya. ketika aku disukai tapi aku malah tidak menerimanya dikarenakan bukan kriteria aku. Astagfirulloh. mungkin juga sebenarnya aku tidak menginginkan kata 'PACARAN'.
disaat aku kembali menyukai seseorang dan dia pun menyukai, SubhanAlloh banget rasanya. aku tau, aku harus menjalani proses yang seharusnya, agar aku dan dia mendapatkan Ridho dari-Nya :) memang ini yang harus Kami jalani hingga nanti Saatnya Berbuka. sakit memang :') tapi aku ikhlas menjalani ini. aku berusaha TEGAR, SABAR dan KUAT menjalani ini. Aku HARUS YAKIN kalau aku dan dia memang PANTAS untuk bersama. dan aku berusaha MEMANTASkan diri di Hadapan-MU.

Bismillahirrahmanirahim
Aku Mencintainya dengan sederhana, seperti pesan api kepada kayu yang tak pernah dikatakan yang membuatnya menjadi abu.
Aku Mencintainya dengan sederhana, seperti angin kepada awan yang membuatnya tiada, tanpa beban dan tak melampaui ketentuan-Nya ;')

Friday 16 December 2011

Kenapa Mesti Ta'aruf??

Taaruf adalah kegiatan bersilaturahmi, kalau pada masa ini kita bilang berkenalan bertatap muka, atau main/bertamu ke rumah seseorang dengan tujuan berkenalan dengan penghuninya. Bisa juga dikatakan bahwa tujuan dari berkenalan tersebut adalah untuk mencari jodoh. Taaruf bisa juga dilakukan jika kedua belah pihak keluarga setuju dan tinggal menunggu keputusan anak untuk bersedia atau tidak untuk dilanjutkan ke jenjang khitbah - taaruf dengan mempertemukan yang hendak dijodohkan dengan maksud agar saling mengenal.
Sebagai sarana yang objektif dalam melakukan pengenalan dan pendekatan, taaruf sangat berbeda dengan pacaran. Taaruf secara syar`i memang diperintahkan oleh Rasulullah SAW bagi pasangan yang ingin nikah. Perbedaan hakiki antara pacaran dengan ta’aruf adalah dari segi tujuan dan manfaat. Jika tujuan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina, dan maksiat. Taaruf jelas sekali tujuannya yaitu untuk mengetahui kriteria calon pasangan. Perbedaan taaruf dengan pacaran

Dalam pacaran, mengenal dan mengetahui hal-hal tertentu calon pasangan dilakukan dengan cara yang sama sekali tidak memenuhi kriteria sebuah pengenalan. Ibarat seorang yang ingin membeli mobil second, tapi tidak melakukan pemeriksaan, dia cuma memegang atau mengelus mobil itu tanpa pernah tahu kondisi mesinnya. Bahkan dia tidak menyalakan mesin atau membuka kap mesinnya. Bagaimana mungkin dia bisa tahu kelemahan dan kelebihan mobil itu. Sedangkan taaruf adalah seperti seorang montir mobil yang ahli memeriksa mesin, sistem kemudi, sistem rem, sistem lampu dan elektrik, roda dan sebagainya. Bila ternyata cocok, maka barulah dia melakukan tawar-menawar. Ketika melakukan taaruf, seseorang baik pihak pria atau wanita berhak untuk bertanya yang mendetil, seperti tentang penyakit, kebiasaan buruk dan baik, sifat dan lainnya. Kedua belah pihak harus jujur dalam menyampaikannya. Karena bila tidak jujur, bisa berakibat fatal nantinya. Namun secara teknis, untuk melakukan pengecekan, calon pembeli tidak pernah boleh untuk membawa pergi mobil itu sendiri.

Proses taaruf
Dalam upaya ta’aruf dengan calon pasangan, pihak pria dan wanita dipersilakan menanyakan apa saja yang kira-kira terkait dengan kepentingan masing-masing nanti selama mengarungi kehidupan. Tapi tentu saja semua itu harus dilakukan dengan adab dan etikanya. Tidak boleh dilakukan cuma berdua saja. Harus ada yang mendampingi dan yang utama adalah wali atau keluarganya. Jadi, taaruf bukanlah bermesraan berdua, tapi lebih kepada pembicaraan yang bersifat realistis untuk mempersiapkan sebuah perjalanan panjang berdua.

Tujuan taaruf
Taaruf adalah media syar`i yang dapat digunakan untuk melakukan pengenalan terhadap calon pasangan. Sisi yang dijadikan pengenalan tidak hanya terkait dengan data global, melainkan juga termasuk hal-hal kecil yang menurut masing-masing pihak cukup penting. Misalnya masalah kecantikan calon istri, dibolehkan untuk melihat langsung wajahnya dengan cara yang seksama, bukan cuma sekedar curi-curi pandang atau ngintip fotonya. Justru Islam telah memerintahkan seorang calon suami untuk mendatangi calon istrinya secara langsung face to face, bukan melalui media foto, lukisan atau video.
Karena pada hakikatnya wajah seorang wanita itu bukan aurat, jadi tidak ada salahnya untuk dilihat. Khusus dalam kasus taaruf, yang namanya melihat wajah itu bukan cuma melirik-melirik sekilas, tapi kalau perlu dipelototi dengan seksama. Periksalah apakah ada jerawat numpang tumbuh di sana. Begitu juga dia boleh meminta diperlihatkan kedua telapak tangan calon istrinya. Juga bukan melihat sekilas, tapi melihat dengan seksama. Karena telapak tangan wanita bukanlah termasuk aurat.

Manfaat Taaruf
Selain urusan melihat fisik, taaruf juga harus menghasilkan data yang berkaitan dengan sikap, perilaku, pengalaman, cara kehidupan dan lain-lainnya. Hanya semua itu harus dilakukan dengan cara yang benar dan dalam koridor syariat Islam. Minimal harus ditemani orang lain baik dari keluarga calon istri atau dari calon suami. Sehingga tidak dibenarkan untuk pergi jalan-jalan berdua, nonton, boncengan, kencan, nge-date dan seterusnya dengan menggunakan alasan taaruf. Janganlah ta`aruf menjadi pacaran, sehingga tidak terjadi khalwat dan ikhtilath antara pasangan yang belum jadi suami-istri ini.
SEMOGA BERMANFAATnote : semua kembali pada individu mana yang mau di pilih , mau taaruf atau melalui proses pacaran... yang terpenting niatnya baik dan tulus, bisa mempertanggungjawabkan jalan apa yang di pilihnya kepada ALLAH dan tidak melanggar norma norma.

Thursday 8 December 2011

PUISI UNTUK IBU I


Ibu
adalah wanita yang telah melahirkanku
merawatku
membesarkanku
mendidikku
hingga diriku telah dewasa


Ibu...
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam


Ibu...
adalah wanita yang penuh perhatian
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
bila aku kesepian


Ibu...
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku


Aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu


Ibu...
engkau menangis karena aku
engkau sedih karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kurus karena aku
engkau korbankan segalanya untuk aku


Ibu...
jasamu tiada terbalas
jasamu tiada terbeli
jasamu tiada akhir
jasamu tiada tara
jasamu terlukis indah di dalam surga


Ibu...
hanya do'a yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu
tiada terbalas


Hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu


Ibu..., I LOVE YOU SO MUCH
juga kepada Ayah...!!!

PUISI UNTUK IBU II


Ibu
Aku lahir tanpa apa-apa,


Engkaulah yang mengajariku segalanya,
Membesarkanku dengan segala upaya,
Berharap aku kan jadi orang yang berguna..


Ketika aku menangis dalam takut,
Engkaulah yang menenangkanku..
Dan ketika aku jatuh sakit,
Engkaulah yang selalu berada di sampingku..


Engkau menegurku ketika aku salah,
Engkau mengingatkanku ketika aku lupa,
Engkau menghiburku ketika aku sedih,
Engkaulah yang menyembuhkanku ketika aku terluka..


Kini aku telah dewasa,
Berusaha mengejar dan meraih cita-cita,
Berharap kan menjadi orang yang berguna,
Demi mewujudkan harapan dan impian keluarga..


Terima kasih ibu,
Engkaulah segalanya bagiku,
Tanpamu kini aku bukanlah apa-apa,
Kasihmu padaku tak kan terbalas sepanjang masa...

Pesan orangtua untuk anaknya


Anakku yang ku sayang.
Pada saat suatu kala kamu menyadari bahwa aku telah menjadi sangat tua, cobalah berperilaku sabar dan cobalah mengerti aku.


Jika banyak makanan yang tercecer dikala aku makan, jika aku mendapat kesulitan dalam mengenakan pakaianku sendiri..


Sabarlah..!!


Kenanglah saat-saat dimana aku meluangkan waktuku untuk mengajarimu tentang segala hal yang kau perlu tahu, ketika kau masih kecil.


Jika aku mengulang mengatakan hal yang sama berpuluh kali, jangan menghentikanku,


Dengarlah aku..!!


Ketika kau kecil, kau selalu memintaku membacakanmu cerita yang sama berulang-ulang, dari malam yang satu ke malam yang lain hingga kau tertidur, dan aku lakukan itu untukmu..!!


Jika aku enggan mandi, jangan memarahiku, dan jangan katakan kepadaku, bahwa hal itu memalukan..


Ingatlah berapa banyak pengertian yang kuberikan kepadamu menyuruhmu mandi di kala kecilmu.


Dengan melihat kebodohanku terhadap teknologi baru, jangan tertawakan aku, tapi tinggalkan lebih banyak waktu untuk ku memahaminya, aku mengajarimu banyak hal, cara makan yang baik, cara berpakaian yang baik, berperilaku yang baik, bagaimana menghadapi problem dalam kehidupan.


Jika terkadang aku menjadi pelupa, dan aku kadang tidak mengerti untuk mengikuti pembicaraan, beri aku waktu untuk mengingat.


Dan jika aku gagal melakukanya jangan sombong dan memarahiku, karena yang penting bagiku adalah aku dapat bersamamu dan dapat berbicara padamu.


Jika aku tak mau makan, jangan paksa aku..!! aku tahu kapan aku lapar dan kapan akau tak lapar.


Ketika kakiku tak mampu lagi untuk menyangga tubuhku, untuk bergerak seperti sebelumnya, bantulah aku dengan cara yg sama ketika aku merengkuhmu dalam tanganku, mengajarimu melakukan langkah-langkah pertamamu.


Dan di kala suatu saat nanti aku katakan padamu bahwa aku tak lagi ingin hidup, ketika aku ingin mati…..


Jangan marah.


Karena pada suatu saatnya nanti kaujuga akan mengerti. 


Cobalah untuk mengerti bahwa pada usia tertentu, kita tidak benar-benar “hidup” lagi, kita hanya “tidak mati”.


Suatu hari kelak kau akan mengerti bahwa disamping semua kesalahan yang aku buat, aku selalu ingin apa yang terbaik bagimu dan bahwa aku siapkan dasar, bagi perkembangan dan kehidupanmu kelak.


Kau tak usah merasa sedih, tidak beruntung atau gagal di hadapanku melihat kondisiku dan usia ku yang sudah bertambah tua.


Kau harus ada di dekatku, mencoba mengerti aku bahwa hidupku adalah bagimu, bagi kesuksesanmu, seperti apa yang kulakukan pada saat kau lahir.


Bantulah aku untuk berjalan, bantulah aku pada akhir hidupku dengan cinta dan kesabaran.


Satu hal yang membuatku harus berterimakasih kepadamu adalah senyum dan cintamu padaku.


♥ Aku mencintaimu anakku ♥

Saturday 3 December 2011

BIDADARI SURGA










ISTRIKU..Aku nikahi dirimu karna aku yakin dan percaya bahwa engkau bisa menjadi penghubung antara aku dgn Tuhanku


Dan aku yakin ketika engkau menerima diri ini,engkaupun percaya bahwa diri ini bukan hanya sekedar menjadi suami,tp juga bisa menjadi imam yg menunjukkan jalan yg baik dunia dan akhirat.




Dalam kehidupan dunia slalu ada cerita,yg terkadang cerita itu menghenyakkan hati dan terkadang cerita itu membuat diri ini bahagia serta gembira.Adakalanya itu datang dari diriku dan adakalanya jg itu datang dari dirimu.


Tidak ada hal yang bisa menyelamatkan kita berdua,kecuali kita saling memahami mengerti tugas dan peran kita masing2 sesuai dengan petunjuk Allah,bukan sesuai dgn petunjuk ego kita masing2.


Tak ada yg sempurna dari diri ini dan tak ada yg sempurna dari dirimu pula.


Maka mintalah kpd Allah atas sgala apa yg pernah terjadi dlm kehidupan kita. Minta... Minta Allah mengajarkan kpd kita bagaimana kita bisa mencintai kekurangan satu sama lain bukan mencintai kelebihan satu sama lain.


Karena ternyata setelah kita merasakan bahwa yg sering menjadi masalah adalah kekurangan bukan kelebihan.


Engkau do'akan saja diriku dan akupun akan do'akan dirimu,lalu kita berdua berdoa smg Allah swt menyelamatkan kita, hati kita, niat kita.Dan kita berharap bahwa kita bukan hanya bersama2 di dunia ini tp jg kita akan bersama-sama di akhirat.


Allah jadikan engkau bidadariku bukan hanya bidadari dunia tapi jg Allah jadikan engkau BIDADARI SURGA.

Nasihat Kyai KH. Masduqi Machfudh: Pencuri dalam Salat


Ulama Faqih, Abu Laits as-Samarkandi bercerita bahwa Salman al-Farisi menyampaikan sebuah hadits:
"Salat adalah ukuran. Barangsiapa memenuhi ukuran tersebut maka dipenuhilah kebutuhan orang tersebut. Barangsiapa mengurangi ukuran, maka Aku telah mengetahui kamu sekalian."


Yang dimaksud dengan "ukuran" adalah sampai di manakah kekhusyukan kita di dalam salat. Sebab yang dinilai dalam salat adalah kekhusyukannya. Standar salat adalah bila kita melakukan salat semestinya harus khusyuk mulai dari takbir sampai salam. Hati harus ingat kepada Allah. Untuk mencapai kekhusyukan itu kita harus merenungi makna dari bacaan salat. Jika kita ingat kepada Allah hanya waktu takbir saja, bisa jadi pahala kita hanya pada waktu ingat itu saja. Diriwayatkan dari Imam Hasan al-Basri bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Akan kuberitahukan kepada kalian semua tentang seburuk-buruk manusia. Orang yang paling jelek adalah orang yang mencuri sebagian dari salatnya."
Sahabat bertanya,
"Dalam keadaan bagaimanakah seseorang disebut mencuri sebagian dari salatnya?"
Rasulullah menjawab,
"Yaitu orang yang tidak menyempurnakan ruku' dan sujudnya dalam salat."
Hadits ini memerintahkan kita agar melakukan ruku' dan sujud dengan tumakninah.
Memunculkan kekhusyukan memang berat. Karena itu perlu dilatih, minimal bisa kita tempuh dengan mencoba mengerti dan mengangan-angan makna atau arti bacaan salat. Kalau kita tidak mengetahui makna bacaan dalam salat, maka akan sulit bagi kita untuk khusyuk. Mestinya kita merasa aneh, salat jungkir balik tetapi tidak tahu makna yang kita baca. Tidakkah kita tahu bahwa salat itu adalah bentuk komunikasi hamba dengan Allah. Bagaimana mungkin kita berkomunikasi dengan Allah tapi kita tidak tahu maksud yang kita bicarakan di hadapan Allah? Sahabat Mas'ud meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,
"Barangsiapa yang salatnya ternyata tidak bisa membawanya kepada kebaikan dan mencegahnya dari kemungkaran, maka salat yang dilakukan itu menambah jauh dari Allah."
Yang termasuk golongan ini adalah orang-orang yang tidak mampu khusuk dalam salatnya. Ketidakmampuan khusyuk antara lain karena tidak ada usaha sama sekali untuk konsentrasi berkomunikasi dengan Allah, atau sudah berusaha untuk khusyuk tetapi tidak bisa. Ibadah salat memiliki keistimewaan yang luar biasa. Rasulullah mengatakan kepada para sahabat,
"Telah sampai kepadaku bahwa Tuhanmu bangga dengan tiga orang. Siapakah orang itu?
Laki-laki yang berada di tempat asing kemudian mengumandangkan adzan dan mendirikan salat. Lalu ia salat sendirian. Kemudian Allah berfirman:
"Perhatikanlah hai Malaikat-Ku kepada hamba-Ku yang tidak ada yang melihatnya kecuali Aku. Hendaklah turun tujuh ribu malaikat dan hendaklah melakukan salat di belakangnya."
Laki-laki yang mendirikan salat malam kemudian salat dalam keadaan sendirian dan bersujud kepada Allah, kemudian tidur dalam keadaan sujud, Allah berfirman:
"Perhatikanlah olehmu wahai Malaikat terhadap hamba-Ku ini, nyawanya ada pada-Ku dan jasadnya sujud kepada-Ku."
Kemuliaan seorang mukmin apabila ia tidak meminta-minta kepada manusia dan kemuliaan seorang mukmin adalah salat pada tengah malam. Masihkah kita mengidentifikasi diri sebagai seorang pencuri dalam salat? Tidakkah kita merasa Allah sedang menunggu keseriusan kita berkomunikasi dengan-Nya?

Thursday 1 December 2011

Tentang Cinta


ku mencintaimu bukan karena apa yang ada padamu
Aku mencintaimu karena hatiku yang memilihmu
Aku mencintaimu karena kau layak menerima cintaku
Bersamamu, kuyakin cintaku kan menjadi cinta yang dewasa
Aku mencintaimu dengan cinta yang terus bertambah dari waktu ke waktu
Hari ini aku mencintaimu lebih dari hari kemarin
Dan kurang dari esok
Aku mencintaimu untuk mewujudkan kebahagiaan dalam hatimu
Namun, jika ada seseorang yang sanggup mencintaimu lebih dari cintaku padamu, akan kurelakan kau untuknya
Tapi jika cintanya tak lebih dari cintaku padamu, jangan harap dia bisa mendekatimu
Apapun kan kulakukan untuk kebahagiaanmu
Karena kebahagiaanmu adalah kesempurnaan cintaku
Tak kan ada yang lebih membahagiakanmu selain cinta yang tulus
Dan itu kan kau dapatkan dari cintaku.

*) untuk seeorang yang akan menjadi sahabat abadiku, yang ku BELUM tahu siapa --"?

Rahasia QS. An-Nur: 26 tentang Jodoh

”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).”

Ayat ini diturunkan untuk menunjukkan kesucian ‘Aisyah r.a. dan Shafwan bin al-Mu’attal r.a. dari segala tuduhan yang ditujukan kepada mereka. Pernah suatu ketika dalam suatu perjalanan kembali dari ekspedisi penaklukan Bani Musthaliq, ‘Aisyah terpisah tanpa sengaja dari rombongan karena mencari kalungnya yang hilang dan kemudian diantarkan pulang oleh Shafwan yang juga tertinggal dari rombongan karena ada suatu keperluan. Kemudian ‘Aisyah naik ke untanya dan dikawal oleh Shafwan menyusul rombongan Rasullullah SAW. dan para shahabat, akan tetapi rombongan tidak tersusul dan akhirnya mereka sampai di Madinah. Peristiwa ini akhirnya menjadi fitnah dikalangan umat muslim kala itu karena terhasut oleh isu dari golongan Yahudi dan munafik; jika telah terjadi apa-apa antara ‘Aisyah dan Shafwan. Masalah menjadi sangat pelik karena sempat terjadi perpecahan diantara kaum muslimin yang pro dan kontra atas isu tersebut. Sikap Nabi juga berubah terhadap ‘Aisyah, beliau menyuruh ‘Aisyah untuk segera bertaubat. Sementara ‘Aisyah tidak mau bertaubat karena tidak pernah melakukan dosa yang dituduhkan kepadanya, ia hanya menangis dan berdoa kepada Allah agar menunjukkan yang sebenarnya terjadi. Kemudian Allah menurunkan ayat yang menunjukkan kepada kaum muslimin bahwa Rasulullah adalah orang yang paling baik maka pastilah wanita yang baik pula yang menjadi istri beliau, yaitu ‘Aisyah r.a.
Jika kita hubungkan dengan kehidupan kita saat ini, ayat ini menunjukkan bahwa sebenarnya setiap orang pasti ada pasangannya (jodohnya) masing-masing, yaitu yang sesuai dengan tingkatannya (kufu’nya). Sesuai dengan tingkatan yang saya maksud adalah setara jumlah kebaikannya, jumlah kekurangannya, setara ilmunya (kealimannya), setara dosa-dosanya baik yang telah dilakukan maupun yang akan dilakukan (Allah Maha Tahu apa yang akan terjadi). Jadi, seorang laki-laki ahli maksiyat sebaiknya tidak perlu memimpikan seorang santri putri yang suci, atau seorang wanita nakal tidak perlu memimpikan seorang ustad yang baik.
Namun, jika kenyataannya tidak selalu demikian dalam pandangan kita, wallahu a‘lam. Allah lebih tahu apa yang sebaiknya terjadi, apa yang baik buat hamba-Nya. Meski kadang-kadang kita tidak bisa menalarnya, karena yang kita ketahui cuma sedikit.

*Berkenaan dengan masalah jodoh ini, saya ingin menyarankan kepada teman-teman yang masih lajang (termasuk saya sendiri, hehehe.. :) ) untuk mendambakan seorang yang tingkatannya lebih baik dari kita. Hal ini akan memotivasi kita untuk memperbaiki diri dan berusaha mencapai tingkatan yang sama dengan dambaan kita tadi agar Allah merestui dan kemudian menjodohkan kita dengannya, amin.

Friday 28 January 2011

Masil "kepala 2"

aaaaaaaaaaaahhhh, nggak nyangka umur gw udah masuk "kepala 2" tgl 14 januari kemaren. gw fikir bakal biasa-biasa aja. meskipun ada sahabat-sahabat gw, pastinya gw mau ada orang yg gw sayang laaah.

Rencananya cuma mau ngasih Kue Brownnies aja ke temen-temen di Dapur Seni, eeeh taunya, mereka malah ngeryaain ulang tahun gw.